Sunah Berbuka Puasa dengan Kurma, ini penjelasan ahli gizi...
Picture by google
Bulan Ramadhan identik dengan buah kurma. Hal ini
berhubungan dengan sunah Nabi Muhammad, yaitu berbuka dengan kurma serta air putih. Seperti
disunahkan, buah kurma mempunyai segudang manfaat yang cocok untuk berbuka
puasa.
Ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen menyebut sunah
nabi tersebut punya makna tertentu. "Pertama, tubuh butuh rehidrasi. Berbuka
pyasa prinsipnya adalah membatalkan puasa," ungkap Tan kepada Kompas.com
melalui surat elektronik, Senin (06/05/2019).
"(Tujuan berbuka adalah) dengan rehidrasi yang
cukup (karena masalah utama puasa adalah dehidrasi, alias tubuh kekurangan air)
dan takjil yang tidak memberatkan pencernaan atau terlalu cepat dicerna jadi
gula," imbuhnya. Artinya, buah kurma adalah takjil yang tidak
memberatkan pencernaan. Hal ini bisa terlihat dari indeks glikemik atau ukuran
kecepatan makanan berubah menjadi gula dalam pencernaan manusia.
Dalam angka, Tan menuliskan indeks glikemik manusia
terbagi menjadi rendah (kurang dari 55), sedang (56 hingga 69), dan tinggi
(lebih dari 70). Jika merujuk pada indeks tersebut, nasi putih, roti gandum,
roti putih, dan bubur nasi punya indeks glikemik tinggi. Sedangkan nasi merah
dan kurma punya indeks glikemik sedang. Contoh makanan dengan indeks glikemik
rendah adalah kismis. Dengan data tersebut, takjil terbaik untuk berbuka adalah
makanan dengan indeks glikemik sedang dan rendah.
Sebaliknya, jika berbuka dengan makanan berindeks
glikemik tinggi membuat kondisi gula darah kita seperti "yoyo".
Kondisi yoyo ini berarti gula darah dengan cepat melonjak tapi juga mudah
turun. Dalam hal ini, Tan juga mengingatkan bahwa berbuka tidak harus mengejar
gula darah naik. Meski demikian, tak perlu selalu berbuka puasa dengan kurma.
Tan menyarankan beberapa menu takjil yang bisa
menjadi pengganti kurma. Dari keluarga palem-paleman misalnya, ada pinang,
kelapa, aren, hingga buah lontar. Selain itu, Tan juga menyarankan mengganti
kurma dengan takjil potongan buah lengkap dengan kacang tanah rebut atau mete
sangrai. Untuk makanan lain, dia menyebut kita perlu memilih makanan yang tidak
digoreng seperti otak-otak ikan tanpa sagu, siomay, pecel madiun, hingga tempe
penyet.
Tan juga kembali mengingatkan tentang pentingnya
keseimbangan nutrisi dalam takjil berbuka puasa. Apalagi belakangan juga
makanan pedas cukup tenar. "Rasa pedas selain iritasi bagi saluran cerna,
juga membuat orang minum lebih banyak," ujar Tan. "Akhirnya
bukan keseimbangan nutrisi yang didapat, jangan-jangan kita keburu kenyang
karena 'pedas dan minum'," tegasnya.
Selain itu, Tan juga menyarankan mengganti kurma
dengan takjil potongan buah lengkap dengan kacang tanah rebut atau mete
sangrai. Untuk makanan lain, dia menyebut kita perlu memilih makanan yang tidak
digoreng seperti otak-otak ikan tanpa sagu, siomay, pecel madiun, hingga tempe
penyet. Tan juga kembali mengingatkan tentang pentingnya keseimbangan nutrisi
dalam takjil berbuka puasa. Apalagi belakangan juga makanan pedas cukup tenar.
"Rasa pedas selain iritasi bagi saluran cerna, juga membuat orang minum
lebih banyak," ujar Tan. "Akhirnya
bukan keseimbangan nutrisi yang didapat, jangan-jangan kita keburu
kenyang karena 'pedas dan minum'," tegasnya.
sumber : kompas.com
0 Response to "Sunah Berbuka Puasa dengan Kurma, ini penjelasan ahli gizi..."
Post a Comment